Soeharto Bukan Pahlawan, Dia Kejam, Banyak Membunuh Anak Bangsa dan Melanggar HAM

June 18, 2014

Soeharto Bukan Pahlawan, Dia Kejam, Banyak Membunuh Anak Bangsa dan Melanggar HAM




JAKARTA,RIMANEWS- Hasil penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan bahwa dugaan keterlibatan Soeharto dalam serangkaian pelanggaran HAM berat yaitu peristiwa tragedi 1965 dan penembakan misterius (petrus) menegaskan jika penyematan gelar pahlawan nasional pada Presiden ke II Republik Indonesia tersebut tidak akan berjalan mulus.

Selain kedua peristiwa tersebut yang mengandung nilai kejahatan terhadap kemanusiaan turut pula terdapat peristiwa lainnya yang memiliki bobot serupa dan diduga Soeharto memainkan peran penting atas peristiwa itu yaitu pelaksanaan Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh dan Papua.

"Tokoh seperti Pak Harto (Soeharto) masuk dalam catatan Komnas HAM karena semasa pemerintahannya terdapat banyak pelanggaran HAM. Mengenai pemberian gelar Pahlawan pada yang bersangkutan, Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan seharusnya meminta Komnas HAM untuk memberikan informasi seputar sepak terjang Pak Harto di masa pemerintahannya,"ujar Yosep Adi Prasetyo, Pimpinan Deputi Komnas HAM di Jakarta, Selasa (24/07/2012).

Yosep turut pula mengungkapkan bahwa selama ini Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang memiliki kewenangan untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional tidak pernah menganggap Komnas HAM sebagai institusi yang penting untuk dimintai pertimbangannya. Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan , menurutnya, mungkin mengetahui jika Komnas HAM memiliki catatan jika Soeharto adalah pelanggar HAM berat.

"Komnas HAM tidak dapat berperan aktif untuk menyuarakan penolakan pemberian gelar pahlawan ke Soeharto karena tidak memiliki wewenang untuk itu. Tapi dalam pemberian gelar kepahlawanan kami dapat memberikan rekomendasi dan dimintai pertimbangan karena kami memang memiliki banyak catatan untuk itu ( Pelanggaran HAM seorang Tokoh seperti Soeharto) kalo penolakan yang saya maksud dapat berasal dari Kontras, Komnas HAM tidak bisa," ungkapnya.

Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan tersebut, menurut hematnya, dapat mencontoh komisi I dan III DPR RI yang meminta keterangan dari Komnas HAM dalam penunjukan panglima TNI dan Kapolri. Selain komisi I dan III DPR, Institusi pendidikan di luar negeri turut pula meminta pertimbangan Komnas HAM dalam menerima calon pelajar kalangan militer dari Indonesia.

Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan memiliki catatan hitam pelanggaran HAM atau tidak. Dirinya turut pula mengakui bahwa selama ini sejak dibentuknya Komnas HAM, institusi negara tersebut telah melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru.

"Sejak dibentuk kami sudah mulai melakukan penyelidikan atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Orde Baru (Soeharto). Semua yang kami selidiki itu termasuk dalam pelanggaran HAM yaitu peristiwa Tragedi 1965, Petrus, DOM Aceh dan Papua lalu Peristiwa 27 Juli. Semua peristiwa pelanggaran HAM itu terjadi di masa Orba (Soeharto)," tambahnya. (Kompas/KCM)


Sumber:
http://www.rimanews.com/read/20120724/70464/soeharto-bukan-pahlawan-dia-kejam-banyak-membunuh-anak-bangsa-dan-melanggar-ham

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »