Selasa, 21/05/2013 08:45 WIB
21 Mei 1998 Soeharto Tumbang, Apa Kabar Gelar Pahlawan?
Soeharto ditinggalkan menteri-menterinya. Tentara juga tak mendukung dia lagi. Gelombang gerakan sipil terus bergerak massif menentangnya. Soeharto banjir hujatan.
Tapi itu dahulu, setelah 15 tahun era pasca Soeharto yang disebut orde reformasi bergulir, suara menyematkan gelar pahlawan mengemuka. Beberapa partai politisi dari Golkar pernah menyatakan dukungannya agar Soeharto menjadi pahlawan.
"Masih ada TAP MPR tentang penyelenggaraan negara yang bebas KKN dan penuntasan kasus korupsi yang dilakukan oleh Soeharto dan kroni-kroninya," jelas Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon K Palma, Selasa (21/5/2013).
Alvon menjelaskan, tuntutan agar Soeharto menjadi pahlawan patut dipertanyakan. Negara masih menetapkan pengusutan atas kasus korupsi Soeharto dan kroninya. Penetapan gelar pahlawan, sama saja mengakui tak ada korupsi yang dilakukan Soeharto.
"Dulu di era Soeharto, korupsi terpolar dalam satu oligarki sultanik di lingkarannya. Dari kasus yang ditangani pada Soeharto hanya di pinggiran saja. Dari 11 yayasan, hanya 7 yang diidentifikasi dan hanya 1 yang masuk kasasi," imbuhnya.
Sedang menurut aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, kasus dugaan korupsi Soeharto kini mandeg di Kejagung. Kasus dugaan korupsi di yayasan milik Soeharto dihentikan. "Penghentian penuntutan," tutur Emerson.
15 Tahun setelah reformasi bergulir dan Soeharto tumbang, ada suara-suara yang merindukan ke era Soeharto. Bahkan dibangun sebuah monumen untuk mengenang Soeharto di Yogya. Pantaskan gelar pahlawan untuk Soeharto?
(jor/ndr)
EmoticonEmoticon