Korban Talangsari: Soeharto Bukan Pahlawan

June 18, 2014

Korban Talangsari: Soeharto Bukan Pahlawan

Selasa, 05 Februari 2008 14:40 wib | Aji Aditya Junior - Trijaya

BANDAR LAMPUNG - Korban kasus Talangsari Lampung 1989 dan Kontras menolak keras pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto.

Penolakan disampaikan dalam konferensi pers peringatan 19 tahun tragedi Talangsari di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen, di Jalan dr Harun, Bandar Lampung, Selasa (5/2/2008).

Krisbiantoro, seorang staf Kontras mengatakan, penolakan didasari belum tuntasnya status hukum Soeharto dalam beberapa kasus, terutama kasus Talangsari 1989.

Selain itu, Kontras menganggap penyelidikan yang sudah dilakukan sejak Juni 2007 masih berkutat pada pemeriksaan saksi, dan belum ada kejelasan untuk memeriksa pelaku, tempat penahanan, penyiksaan, serta dokumen yang relevan.

"Menurut kami, masalah Soeharto bukan masalah maaf memaafkan. Ini masalah hukum. Status Soeharto sangat berkaitan erat dengan penyerangan terhadap santri pengajian pada 7, 8, dan 9 Februari 1989 itu. Penyerbuan ini merupakan implementasi di lapangan atas wacana asas tunggal yang dicetuskan Soeharto," papar dia.

Azwar Khiori (65), salah seorang korban menyatakan hal yang sama. Azwar berkata, masih banyak tokoh di Indonesia yang pantas mendapat gelar itu.

Korban Talangsari lainnya, Rasmin (67) dan Suroso (62) menyatakan, hingga kini korban Talangsari masih terus diintimidasi dan belum dipulihkan nama baiknya di masyarakat.

"Kami masih dianggap aliran sesat. Bahkan untuk pengajian saja kami masih diawasi," ungkap dia.

Suroso menambahkan, untuk memperingati 19 tahun tragedi Talangsari ini, aparat di Desa Labuhan Ratu, Lampung Timur, tempat peringatan dilakukan, belum memberikan izin. Bahkan, kepala desa setempat mengancam akan mengerahkan massa untuk membubarkan peringatan yang akan berlangsung mulai sore ini.

Peringatan 19 tahun peristiwa Talangsari akan diisi dengan tahlilan, malam renungan, pengajian, diskusi korban dengan Komnas HAM, serta pembagian stiker. Turut hadir dalam acara ini Komisioner Komnas HAM Kabul Supriadi, Koordinator Kontras Usman Hamid, dan janda aktivis HAM Munir, Suciwati. Peringatan akan berlangsung 5-8 Februari. (Aji Aditya Junior/Trijaya/jri)


Sumber:
http://news.okezone.com/read/2008/02/05/1/81116/korban-talangsari-soeharto-bukan-pahlawan 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »