Catatan Sekitar Kerusuhan 13-15 Mei Dan Dampak Yang Ditimbulkan

June 17, 2014


Catatan Sekitar Kerusuhan 13-15 Mei
Dan Dampak Yang Ditimbulkan

Kerugian Materi dan Korban Jiwa

Masalah pribumi dan non pribumi kembali mencuat dan sejarah kembali mencatat betapa hebatnya derita yang harus ditanggung akibat kekerasan yang ditimbulkan oleh perbedaan sara. 

Hancurnya bangunan kebhinekaan bangsa akibat kekerasan sara ini tidaklah cukup hanya disesali tanpa dibarengi upaya penanganan secara tuntas dan menyeluruh -- karena sewaktu-waktu dan secara tiba-tiba tidak mustahil dapat muncul kembali. 

Kerusuhan 13-15 Mei 1998 yang melanda beberapa kota di Indonesia (Jakarta, Solo, Surabaya, dll), berupa Penjarahan dan pemerkosaan terhadap warga etnis Tionghoa merupakan pengalaman buruk sekaligus pelajaran berharga bagi bangsa majemuk yang besar dan menjunjung nilai-nilai moral dan agama. 

Di Jakarta, akibat penjarahan dan pembakaran berbagai gedung dan pertokoaan oleh massa mengakibatkan kerugian fisik sekitar 2,5 trilyun dan beban yang sangat berat dalam sistem perekonomian nasional yang saat ini juga dilanda krisis ekonomi; yaitu dengan rusaknya 13 pasar, 2.479 ruko, 40 mal/plaza, 1.604 toko, 45 bengkel, 2 kecamatan, 11 polsek, 383 kantor swasta, 65 kantor bank, 24 restoran, 12 hotel, 9 pom bensin, 8 bus kota dan metromini, 1.119 mobil, 821 motor, 486 rambu lalu lintas, 11 taman, 18 pagar, 1.026 rumah penduduk dan gereja. 

Di Kotamadya Bekasi kerugian yang diderita sekitar Rp 24,9 Milyar. akibat pembakaran, pengrusakan dan penjarahan 21 Pasar Swalayan, 567 Ruko, 9 Penyalur, 24 Kantor Perbankan, 4 Rumah makan, 8 buah lampu lalu lintas, 2 buah Hotel, 49 kendaraan roda empat, sebuah truk dan 4 sepeda motor.

Sedangkan kerusuhan di Kotamadya Tangerang mengakibatkan 214 toko/Ruko hangus terbakar, 371 toko/ruko rusak dan 18 Mal/supermarket hangus dan rusak. 107 mobil dan 7 sepeda motor, 1 buah hotel, 1 tempat hiburan dan 2 gudang hangus terbakar. Gedung yang dirusak terdiri dari 10 Bank, satu pasar, satu bengkel dan satu apotek. Kerugian materi akibat kerusuhan tersebut sekitar Rp 225 Milyar.

Di luar Jabotabek, seperti di Tegal, Jawa Tengah kerusuhan massa menyebabkan mobil Kasatserse Polres Slawi dan BPR Setya Guna Slawi, serta empat sepeda motor dibakar. Di Cianjur : lima buah toko dan sebuah tempat ibadah, serta dua buah mobil dirusak massa. Di Tuban : massa melempari rumah-rumah warga keturunan. Sebanyak 10 rumah kacanya hancur terkena lemparan batu.

Begitu hebatnya kekerasan yang ditimbulkan akibat sentimen sara bukan saja menyebabkan kerugian materi tetapi juga memakan korban jiwa yang tidak sedikit. 112 jenazah tanpa identitas, ditemukan tewas terpanggang di pusat-pusat perbelanjaan sepanjang terjadinya kerusuhan di Jakarta 13-15 Mei lalu. Di tanggerang, ditemukan 88 jenazah tanpa identitas dan 30 kantung kerangka manusia korban kebakaran dibeberapa pusat perbelanjaan akibat aksi kerusuhan.


Transportasi

Suasana mencekam akibat kerusuhan selain membuat membuat masyarakat dilanda ketakutan yang luar biasa -- terutama warga keturunan etnis Tionghoa -- juga menyebabkan kelumpuhan kegiatan ekonomi dan sosial secara nasional untuk beberapa hari.

Kerusuhan massal yang terjadi di berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya membuat arus penumpang feri dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya merosot drastis, akibatnya pelabuhan Merak tampak sepi. Anjloknya muatan terjadi sejak kamis 14 Mei sehari setelah mulai meletusnya kerusuhan.

Bus-bus umum jurusan Merak-Jakarta tak satu pun yang berani beroperasi karena takut dihadang para perusuh dan penjarah di jalanan.

Penutupan jalan tol membuat sebagian pengguna kendaraan pribadi membatalkan niatnya melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Mereka yang sudah terlanjur menyeberang dari Sumatera memilih menunggu di Merak atau Cilegon. Untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk sekitar 100 unit truk juga menunda melanjutkan perjalanannya ke Jakarta dan kota-kota lainnya.


Serba-Serbi

Ratusan warga keturunan meninggalkan Indonesia sebagai dampak dari kerusuhan tersebut yang berdampak pada lumpuhnya jaringan distribusi perdagangan -- karena jaringan tersebut sebagian besar dipegang oleh warga keturunan. 

Sebagian besar sekolah di Jakarta memperpanjang keputusan meliburkan kegiatan belajar mengajar bagi anak didiknya. Tindakan itu diambil terutama karena pertimbangan keselamatan peserta didik, menyusul kondisi keamanan yang rawan.

Komisi nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak pemerintah untuk menyampaikan permintaan maaf karena kealpaannya memberikan perlindungan kepada setiap warga negara Indonesia. Kevakuman keamanan pada hari-hari awal terjadinya kerusuhan sosial 12-14 Mei 1998, yang telah memungkinkan tindakan kekerasan seksual terjadi secara luas, tanpa adanya kemampuan pencegahan dan tindakan yang efektif.

Cina prihatin dan simpati terhadap pengalaman buruk yang disandang etnis Tionghoa di Indonesia selama terjadi kerusuhan bulan Mei lalu ungkap juru bicara Kementeriaan Luar Negeri cina Tang Guoqiang. Pemerintah Beijing juga mengikuti langkah-langkah yang diambil pemerintah Jakarta dalam usaha menstabilkan kembali situasi. Pemerintah Cina berharap, Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah-langkah efektif untuk menjamin ketentraman dan keselamatan etnis Tionghoa dan kelompok-kelompok etnis lainnya, dengan demikian mereka dapat hidup dan bekerja dalam suasana aman dan damai seerta memberikan sumbangan bagi pembangunan sosial dan kemakmuran ekonomi bagi negara Indonesia.

Untuk memperlancar mobilitas penduduk dan menormalkan kehidupan Ibu Kota, ABRI akan dilibatkan dalam mengawal angkutan umum yang melewati jalan-jalan protokol serta sentra-sentra bisnis. Langkah ini diambil agar angkutan umum dan penumpang dapat mendapat rasa aman dari kemungkinan serangan kekerasan massa.Dengaan melibatkan anggota ABRI 

Pemilik atau pengusaha angkutan umum akan berani mengoperasikan kendaraan mereka kembali. Teknis pengawalannya dengan menempatkan anggota ABRI satu sampai dua orang di dalam angkutan umum terutama bus, selain itu juga akan ditempatkan secara reguler di jalan-jalan utama sebagai pengamanan tambahan. Bila pengemudi dan para pengusaha angkutan berlama-lama tidak mengoperasikan angkutan umumnya maka dinamika Ibu kota tidak segera pulih.

800 perusuh dan penjarah berikut barang buktinya sudah ditahan, sementara aparat keamanan menjaga tempat-tempat yang strategis dan vital. Diharapkan masyarakat juga mengupayakan pengamanan lingkungan. Hal itu sangat efektif mencegah terjadinya kerusuhan dan penjarahan. Disamping mengamankan, pengamanan lingkungan oleh masyarakat juga dapat mencegah warga setempat ikut-ikutan menjarah.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memerintahkan petugas kebersihan untuk segera membersihkan sampah berupa bangkai kendaraan bermotor, pot bunga, pagar besi, kertas, plastik dan bermacam benda lainnya sisa-sisa aksi pembakaran di jalan-jalan. Sampah-sampah tersebut sangat menggangu lalu lintas Ibu Kota, di sejumlah jalan di Ibu Kota bangkai mobil yang hangus itu berserakan di badan jalan.
Khusus sampah kendaran bermotor, banyak dikerubuti pemulung. Mereka mengambil bagian-bagian mobil, seperti baja dan alumunium untuk dijual sebagai besi tua. 

Meski suasana mencekam masih menyelimuti warga Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi secara umum boleh dikatakan hiruk pikuk kerusuhan massa sudah mereda masyarakat baik yang tinggal di kompleks perumahan berjaga-jaga untuk mempertahankan apa yang sudah mereka miliki. Dengan senjata seadanya , pria-wanita dan tua muda memilih ronda di kampungnya daripada masuk kerja. 

Penjarahan memang benar ada di pertokoan-pertokoan dan pebrik-pabrik, seperti di Jakarta Barat. Dengan terang-terangan, sambil bersuka ria, penjarah menenteng kantung-kantung plastik atau dos berisi berbagai barang. Yang diangkutpun bukan sekedar barang kebutuhan pokok atau makanan/minuman, tetapi juga pakaian, kursi dan barang-barang elektronik.

Ihwal kebebasan beragama kembali menjadi sorotan ketika tokoh-tokoh agama dari berbagai negara diundang oleh National Council of Churches of Christ (NCCC) di AS untuk memberikan kesaksian dalam upaya menggagalkan RUU kebebasan dari penganiayaan Agama (HR 2431) yang diajukan oleh Komite Hubungan Internasional, untuk disetujui DPR AS. Indonesia juga di sebut sebagai tempat penganiayaan agama menyusul pembakaran gereja di sejumlah daerah. Salah seorang Tokoh Agama Indonesia yang diundang untuk memberikan kesaksian dihadapan NCCC, Dr Amien Rais, mengatakan bahwa sanksi ekonomi hanya akan menciptakan ketegangan baru antara warga Muslim dan non-Muslim di Indonesia. Terlepas bagaimanapun proses pengajuan dan hasil pembahasan itu kelak, kita bisa menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk memulai kembali perbincangan mengenai kebebasan beragama di Tanah Air secara lebih tuntas dan terbuka. Sebab selama ini diskusi mengenai hal tersebut terkesan bersifat parsial, ditutup-tutupi, bahkan cenderung dialihkan ke persoalan yang sebenarnya semu. Padahal, sebagaimana seringkali ditegaskan Tokoh Agama, kita harus membiasakan diri bersikap terbuka, berani dan jujur mengungkapkan masalah-masalah menyangkut kehidupan beragama antara kita.
WNI keturunan Cina mengharap Presiden mengambil kebijakan tidak membeda-bedakan WNI pribumi atau non pribumi dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat. Selama ini WNI keturunan selalu dituduh kuat dalam bidang ekonomi. Ini disebabkan pemerintah tidak memberi peluang dan kesempatan kepada masyarakat Indonesia keturunan Cina masuk menjadi anggota ABRI, menjadi Pegawai Negeri maupun aktif dalam bidang sosial-politik. Karenanya, WNI keturunan Cina berharap agar Presiden memperhatikan masalah ini, agar tidak muncul lagi kerusuhan-kerusuhan sosial dengan warna SARA.

Gelombang warga asing yang meninggalkan Indonesia terus berlangsung. Ribuan orang asing yang panik setelah menyaksikan kerusuhan di Jakarta bergegas meninggalkan Jakarta. Krisis sosial yang terjadi di Indonesia baru-baru ini membuat para investor Taiwan yang semula berniat menanamkan modalnya di Indonesia urung mewujudkan keinginannya. Krusuhan itu membuat para investor Taiwan ketakutan.
Mengiringi krisis ekonomi yang melanda dan pergantian kepemimpinan nasional, bangsa Indonesia sekali lagi dihadapkan pada timbulnya eksplosifitas sara.

Sebagai bangsa yang besar dan pluralistik tentu saja hal ini merupakan tantangan yang sangat berat pada masa mendatang terhadap Kebhinekaan yang ada dimana semua potensi ketidakseragaman atau kebhinekaan itu hadir dan hidup ditengah-tengah kita.
dalam keekaan itu. Pembentukan karakter bangsa yang berorientasi Kebhinekaan dapat berhasil kalau bangsa ini mampu menangani masalah etnis, kemiskinan, hukum dan politik serta kerusuhan sosial. Kekuatan yang ampuh melawan dan mengalahkan semuanya itu adalah persatuan dan kesatuan yang kukuh, nasionalisme sejati, kesetiakawanan nasional sejati, kerukunan umat beragama yang sejati, demokrasi yang jujur dan adil serta tanggungjawab sejati.. Ketidaksesuaian dengan banyak hal seharusnya tidak perlu selalu dimanifestasikan dalam bentuk antipati pada semua yang telah ada. Bersatunya kita dalam wadah negara kesatuan, merupakan wujud fisik kearifan pendiri bangsa untuk menghilangkan antipati diantara sesama.


Sumber:
http://insearching.tripod.com/korban.html

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »