Kamis, 25 Maret 2004 | 23:26 WIB
Soeharto Koruptor Terkaya di Dunia
TEMPO Interaktif, Jakarta: Transparency International (TI), lembaga internasional yang dikenal luas dengan komitmennya memberantas korupsi, kemarin menobatkan bekas Presiden Soeharto sebagai koruptor paling kaya di dunia.
TI, seperti dikutip BBC News, mencatat kekayaan Soeharto dari hasil korupsi mencapai US$ 15-35 miliar. Sebagian besar di antaranya diduga kuat hasil jarahan selama 32 tahun berkuasa di Indonesia sejak 1967.
Nama Soeharto bertengger di pucuk daftar koruptor sedunia, di atas bekas Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan bekas diktator Zaire Mobutu Sese Seko, yang berada di peringkat kedua dan ketiga dengan nilai korupsi terpaut cukup jauh dari Soeharto.
Daftar para raja koruptor itu adalah bagian dari Laporan Korupsi Global 2004 (Global Corruption Report) yang dikeluarkan lembaga itu untuk menunjukkan bagaimana korupsi dan praktek suap-menyuap yang terkait dengan kekuasaan politik telah merusak habis proses pembangunan di banyak negara berkembang. Transparency International menggarisbawahi praktek korupsi yang dilakukan Soeharto dan menyebutnya telah "menggerogoti harapan berhasilnya pembangunan di negaranya sendiri".
Dalam pengantar laporan ini, Ketua dan Pendiri Transparency International Peter Eigen menegaskan, praktek penyalahgunaan kekuasaan untuk memperkaya para pemimpin politik telah merampas ketersediaan pelayanan publik di sektor-sektor vital. "Ini pada akhirnya, menciptakan sebuah kondisi keputusasaan yang sangat mudah melahirkan konflik dan kekerasan di masyarakat," katanya kemarin di London.
Di Jakarta kemarin, Transparency International Indonesia menegaskan keprihatinan yang sama, terlebih dengan kenyataan pemerintah Indonesia sama sekali tidak menunjukkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali uang rakyat yang dijarah Soeharto dan keluarganya.
"Ketidakpedulian terhadap harta Soeharto dan miskinnya upaya untuk mendapatkannya, tidak terlepas dari keterlibatan partai politik dan pemerintahan sekarang dalam praktek korupsi politik," kata Sekjen Transparency International Indonesia Emmy Hafild.
10 Presiden Terkorup
Suharto: $15-35 miliar (Indonesia, 1967-98)
Ferdinand Marcos: $5-10 miliar (Filipina, 1972-86)
Mobutu Sese Seko: $5 miliar (Zaire, 1965-97)
Sani Abacha: $2-5 miliar (Nigeria, 1993-98)
Slobodan Milosevic: $1 miliar (Yugoslavia, 1989-2000)
J-C Duvalier: $300-800 juta (Haiti, 1971-86)
Alberto Fujimori: $600 juta (Peru, 1990-2000)
Pavlo Lazarenko: $114-200 juta (Ukraina, 1996-7)
Arnoldo Aleman: $100 juta (Nikaragua, 1997-2002)
Joseph Estrada: $78-80 juta (Filipina, 1998-2001)
(Sumber: Transparency International. Semua jumlah kekayaan di atas adalah perkiraan nilai korupsi berdasarkan data penggelapan dana publik yang dilakukan)
Amal Ihsan dan M Nafi - Tempo News Room
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2004/03/25/05541026/Soeharto-Koruptor-Terkaya-di-Dunia
TI, seperti dikutip BBC News, mencatat kekayaan Soeharto dari hasil korupsi mencapai US$ 15-35 miliar. Sebagian besar di antaranya diduga kuat hasil jarahan selama 32 tahun berkuasa di Indonesia sejak 1967.
Nama Soeharto bertengger di pucuk daftar koruptor sedunia, di atas bekas Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan bekas diktator Zaire Mobutu Sese Seko, yang berada di peringkat kedua dan ketiga dengan nilai korupsi terpaut cukup jauh dari Soeharto.
Daftar para raja koruptor itu adalah bagian dari Laporan Korupsi Global 2004 (Global Corruption Report) yang dikeluarkan lembaga itu untuk menunjukkan bagaimana korupsi dan praktek suap-menyuap yang terkait dengan kekuasaan politik telah merusak habis proses pembangunan di banyak negara berkembang. Transparency International menggarisbawahi praktek korupsi yang dilakukan Soeharto dan menyebutnya telah "menggerogoti harapan berhasilnya pembangunan di negaranya sendiri".
Dalam pengantar laporan ini, Ketua dan Pendiri Transparency International Peter Eigen menegaskan, praktek penyalahgunaan kekuasaan untuk memperkaya para pemimpin politik telah merampas ketersediaan pelayanan publik di sektor-sektor vital. "Ini pada akhirnya, menciptakan sebuah kondisi keputusasaan yang sangat mudah melahirkan konflik dan kekerasan di masyarakat," katanya kemarin di London.
Di Jakarta kemarin, Transparency International Indonesia menegaskan keprihatinan yang sama, terlebih dengan kenyataan pemerintah Indonesia sama sekali tidak menunjukkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali uang rakyat yang dijarah Soeharto dan keluarganya.
"Ketidakpedulian terhadap harta Soeharto dan miskinnya upaya untuk mendapatkannya, tidak terlepas dari keterlibatan partai politik dan pemerintahan sekarang dalam praktek korupsi politik," kata Sekjen Transparency International Indonesia Emmy Hafild.
10 Presiden Terkorup
Suharto: $15-35 miliar (Indonesia, 1967-98)
Ferdinand Marcos: $5-10 miliar (Filipina, 1972-86)
Mobutu Sese Seko: $5 miliar (Zaire, 1965-97)
Sani Abacha: $2-5 miliar (Nigeria, 1993-98)
Slobodan Milosevic: $1 miliar (Yugoslavia, 1989-2000)
J-C Duvalier: $300-800 juta (Haiti, 1971-86)
Alberto Fujimori: $600 juta (Peru, 1990-2000)
Pavlo Lazarenko: $114-200 juta (Ukraina, 1996-7)
Arnoldo Aleman: $100 juta (Nikaragua, 1997-2002)
Joseph Estrada: $78-80 juta (Filipina, 1998-2001)
(Sumber: Transparency International. Semua jumlah kekayaan di atas adalah perkiraan nilai korupsi berdasarkan data penggelapan dana publik yang dilakukan)
Amal Ihsan dan M Nafi - Tempo News Room
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2004/03/25/05541026/Soeharto-Koruptor-Terkaya-di-Dunia
EmoticonEmoticon