Minggu, 01 September 2013 , 20:05:00 WIB
Laporan: Ihsan Dalimunthe
"Nama jalan itu nama pahlawan yang telah meninggalkan jasa besar kepada negara dan anak bangsanya. Kalau Suharto jadi nama jalan sangat mencenderai semangat pemberantasan korupsi," ujar ICW, Febri Hendri, kepada wartawan di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Minggu (1/9).
Febri tegaskan persepsi publik atas sosok Soeharto tak bisa lepas dari korupsi, yang tentu saja publik memahami bersama bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa.
"Jadi, jangan nama koruptor dijadikan nama jalan, korupsi itu kejahatan luar biasa. Masa penjahat luar biasa dijadikan nama jalan? Itu tidak benar," ucap dia.
Hal lain yang juga jadi pertimbangan, penggunaan nama Soeharto untuk menamai jalan akan menyakiti korban kejatahan HAM rezim Soeharto.
Sebaliknya, dia mengatakan publik tidak akan bermasalah jika nama proklamator Soekarno dan Hatta yang digunakan. Sebab, keduanya punya jasa sangat besar untuk bangsa.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Panitia 17 rapat dengan Pimpinan MPR untuk membahas pergantian nama Jalan Medan Merdeka, Jakarta. Setelah mencuat nama Soekarno dan M Hatta, muncul dua nama lainnya, yakni Soeharto dan Ali Sadikin.
Keempat jalan yang akan diganti itu terletak di silang Monumen Nasional, yakni Jalan Merdeka Barat, Timur, Utara, dan Selatan. Rencananya, keempat jalan itu akan dinamai menjadi Jalan Soekarno, M Hatta, Soeharto, dan Ali Sadikin.[dem]
Sumber:
http://www.rmol.co/read/2013/09/01/124015/Masa-Koruptor-Dijadikan-Nama-Jalan-
EmoticonEmoticon